Popular Posts

Friday, December 16, 2011

KISRUH DI PSSI LAGI, BIKIN TIMNAS MERANA !!!

Kisruh yang berlarut-larut di tubuh PSSI yang mulai terjadi akhir-akhir ini membuat geram para pecinta sepakbola di Indonesia khususnya para pendukung Timnas, Baik Senior maupun Junior.

Seperti yang kita ketahui potensi dan bakat pemain Timnas tidak akan pernah habis untuk bermunculan dari generasi ke generasi. Tetapi potensi dan bakat tersebut tidak dikelola dengan baik oleh PSSI yang justru memunculkan banyak kontroversi. Sejak lengsernya NH dari jabatannya sebagai KETUM PSSI yang kemudian terpilihnya DAH yang didukung oleh mayoritas anggota yang dinamakan kelompok 78.
Beberapa kontroversi yang mengemuka di era Ketum baru PSSI adalah:
- Promosi gratis kepada 6 (Persebaya,PSM,Persibo,Persema,Bontang FC dan PSMS Medan) tim yang dinilai sebagai kota Icon dan permintaan sponsor.
- Mengganti nama liga dari ISL (Indonesian Super League) yang awalnya adalah kompetisi legal PSSI, ke IPL (Indonesian Premiere League) yang awalnya adalah kompetisi Ilegal yang terbentuk disaat rezim NH berkuasa di PSSI yang di danai dan dikukung oleh AP dkk.
- Mengubah kepemilikan saham klub mulai dari 99% untuk klub dan 1% untuk PSSI menjadi 70% untuk klub dan 30% untuk PSSI, Kontan membuat beberapa klub terutama klub-klub besar di Indonesia memilih menyebrang dari kompetisi resmi yang digagas PSSI.
- Jumlah klub pun awalnya membengkak hingga 24 klub sebelum terjadi hijrah.
dan sampai ke kontroversi yang terakhir yaitu:
- Pelarangan bagi pemain - pemain untuk memperkuat Timnas yang berasal dari kompetisi yang dianggap ilegal oleh PSSI yaitu ISL.
- Serta pemberian sanksi-sanksi terhadap klub-klub yang membelot dari PSSI.

Keputusan-keputusan tersebut memicu reaksi publik terutama para suporter klub masing-masing yang terkena sanksi tersebut. Beberapa pengurus klub-klub yang dikenai sanksi oleh PSSI sendiri pun menolak untuk memenuhi,dikarenakan PSSI sendiri pun tidak disiplin dan banyak melakukan pelanggaran terhadap hasil Kongres yang telah dilakukan di Bali.
Pertanyaan-pertanyaan dari publik pun mulai bermunculan:
Bagaimana Timnas mau maju di dunia internasional, jika di dalam negerinya sendiri pun semerawut?
Pertanyaan yang tepat sekali
disaat dominasi Thailand sebagai raja Asia Tenggara mulai sedikit demi sedikit mulai luntur, Timnas kita justru gagal mengambil keuntungan tersebut dan justru para negara tetangga kita yang mengambil keuntungan Mulai dari Singapura, Vietnam hinggayang terbaru Malaysia yang berhasil mengandaskan Timnas Indonesia di dua partai Final terakhir yaitu AFF Cup dan Sea Games.
Seharusnya PSSI pun introspeksi diri bagaimana bisa negara sebesar Indonesia ini hampir selalu menjadi spesialis Runner-up atau juara tanpa mahkota seperti Timnas Belanda di Eropa. Dan PSSI pun juga mesti ingat jika prestasi Timnas ingin meningkat butuh dukungan dari publik atau rakyat Indonesia sendiri selama masih ada kata Indonesia disingkatan PSSI. Oleh karena itu sikap egois dan arogan yang ditunjukkan oleh para pengurus PSSI saat ini mesti ditinggalkan untuk kebaikan Timnas Indonesia kebanggaan kita ini.

Grafik meningkat mulai ditunjukkan mulai dari AFF CUP yang kemudian meredup di Kualifikasi Pra-Piala Dunia, dan kemudian Timnas U-23 yang menunjukkan performa impresif di Sea Games kemarin meskipun pada akhirnya hanya mempersembahkan medali perak bagi kontingen Indonesia di cabang Sepak Bola.
Majulah Terus Garudaku...
Buat Negara tercinta kita ini bangga dengan Prestasi-mu...
Kami semua akan selalu mendukungmu...

No comments:

Post a Comment