Popular Posts

Tuesday, January 3, 2012

RENCANA MOBIL NASIONAL DI INDONESIA

RENCANA MOBIL NASIONAL DI INDONESIA

Petinggi Malaysia bangga menggunakan Mobil Buatan Dalam Negeri
Di Indonesia Mobil Lokal Masih jadi Anak Tiri di Negeri Sendiri
Jakarta: Indonesia merupakan salah satu pasar mobil terbesar di dunia. Tak heran potensi pasar yang besar banyak dilirik para produsen mobil, termasuk produsen mobil lokal. Pertumbuhan mobil tahun 2012 yang diperkirakan mencapai 5 persen hingga 10 persen, menarik minat pengusaha nasional untuk mengembangkan mobil lokal. Mimpi indah di siang bolong karena harus bekerja keras melawan mobil produksi negeri tetangga terlanjur sudah digandrungi.

Indonesia pernah punya mimpi untuk mempunyai mobil nasional produksi hasil karya anak bangsa. Impian itu pernah terwujud sebentar di era Presiden Soeharto dengan keputusan pemerintah mendorong pembuatan mobil dengan kandungan material lokal.

Saat itu terbentuklah program "teknologi industri mobil rakyat" atau disingkat Timor. Mobil diproduksi PT Timor Putra Nasional yang menyadur mobil dari Korea berjenis KIA Sephia. Timor berbasis mobil impor namun didukung komponen lokal. Sayangnya proyek tersebut tidak bertahan lama, karena saat pergantian rezim, ganti juga kebijakan.

Ambisi pemerintah mengembangkan mobil nasional berupaya juga diwujudkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang membuat mobil listrik dipasarkan PT Marlip Indo Mandiri.

Selain LIPI, Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) juga mencoba masuk pasar mobil nasional. Tahun 1993, IPTN pernah menghaslkan 11 rancangan mobil nasional, salah satunya mobil maleo hasil kerjasama dengan Rover dari Inggris dan Milliard desain Australia.

PT INKA juga memproduksi mobil bernama GEA yang mengusung mesin Riset Unggulan Strategis Nasional (Rusnas). Mobil kecil ini merupakan alternatif mobil kecil yang hemat energi karena hanya bermesin 640 cc.

Selain pemerintah, mimpi indah mobil nasional juga ingin digapai sektor swasta. PT Super Gasindo Jaya berupaya masuk pasar mobil nasional dengan memproduksi mobil bernama Tawon, mobil kecil bermesin 650 CC. Mobil ini diproduki sebanyak 600 hingga 2.000 unit selama tahun 2009.

Selain Tawon, ada juga mobil besutan Fin-Komodo yang cenderung memproduksi mobil offroad. Mobil kecil ini mampu melintasi hutan sejauh 100 kilometer dalam waktu 6 jam, dan hanya memerlukan konsumsi BBM sebanyak 5 liter. Sayangnya mobil ini belum populer di pasaran.

Cita-cita mengembangakan mobil nasional rupanya tertanam pada murid-murid SMK 1 Singosari Malang. Puluhan pelajar SMK mencoba mewujudkan cita-cita mereka engan membuat mobil dobel kabin bermesin 1.500 CC. Mesin diambil dari mobil Timor, sementara rangka karoseri dan interior dibuat sendiri. Kementrian Pendidikan Nasional sudah mencoba mendekati produsen yang tertarik, untuk memproduksi masal dan memasarkan mobil bernama SMK Digjaya ini, namun belum membuahkan hasil.
Basar mobil di tahun 2011 yang mencapai 960 ribu unit masih didominasi produsen mobil Jepang, Korea, Amerika dan Eropa. Urutan mobil terlaris di tahun 2010 semuanya didominasi asing. Sementara itu produsen lokal masih seperti anak tiri di negeri sendiri. Pasalnya selera konsumen jugalah yang menentukan.(RIZ)

Semoga Rencana ini bisa tercapai, agar bangsa dan negeri kita yang tercinta ini terbiasa untuk hidup mandiri atau dalam artian lain tidak terlalu mengandalkan negara lain terutama di bidang teknologi.
Sumber: Metrotvnews.com



No comments:

Post a Comment